MALALAI POS, SUNGAI PENUH - Soal dugaan kasus Jual Beli jabatan, fee proyek dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Zoni Aktivis senior kerinci sungai Penuh minta Kapolda Jambi Tangkap dan proses segera Ahmadi Zubir atas laporannya pada 29 Februari 2024 (hampir setahun lalu).

Hal ini disampaikannya ke awak media pada Minggu (9/2/25), dirinya meminta Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono untuk melakukan Penyidikan dan Penyelidikan terkait kasus ini.

"Ya, kasus ini sudah kami laporkan pada tanggal 29 Februari tahun 2024 lalu, hampir satu tahun berkas tersebut telah kami laporkan, dan sampai kini masih dalam tahap proses penyelidikan oleh Polda Jambi" ucap Zoni.

"Adapun kasus yang kami laporkan antara lain dugaan Jual Beli Jabatan, fee proyek dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) sebesar Rp.15,7 Miliar," ujar Zoni yang juga merupakan salah satu Pelapor.

"Jika nantinya kasus dugaan TPPU dalam Penyidikan dan Penyelidikan Polda Jambi ini terbukti benar, kita minta Kapolda Jambi segera tangkap Ahmadi Zubir dan Kroninya," sebutnya.

Seperti diketahui sebelumnya, kasus dugaan suap jual beli jabatan, fee proyek dan TPPU yang diduga dilakukan oleh Walikota Sungai Penuh Ahmadi Zubir juga diduga melibatkan Herlina PNS di lingkup Pemkot Sungai Penuh yang merupakan istri Ahmadi Zubir.

Selain itu, terkait kasus Gratifikasi dan TPPU dalam pembelian SPBU Kumun milik eks anggota DPR-RI Murady Darmansyah sebesar Rp15,7 M diduga melibatkan Rucita Arfianisa anak kandung Walikota Ahmadi Zubir  anggota DPRD Provinsi Jambi Periode 2024-2029 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Bukan hanya itu saja, Adrizal Adnan adik Ipar Walikota Ahmadi Zubir anggota DPRD Kota Sungai Penuh periode 2024 - 2029 dari Partai Amanat Nasional (PAN) diduga kuat juga ikut terlibat dalam kasus TPPU Wako Ahmadi.

Hingga berita ini dipublish Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono belum diperoleh keterangannya terkait permasalahan ini. (Tim)